Minggu, 18 Desember 2016

Pemuda dan Sosialisasi

        Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Pemuda dan Sosialisasi, sebelum saya ke inti pembicaraan disini saya akan membahas terlebih dahulu tentang definisi Pemuda dan Sosialisasi.

        Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Sedangkan Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakatSejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

Adapun masalah yang dihadapi remaja masa kini antara lain :
1. kebutuhan akan figur teladan
Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai2 luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat2 bagus yagn tinggal hanya kata2 indah.
2. sikap apatis
Sikap apatis meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang b ersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
3. kecemasan dan kurangnya harga diri
Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya).
4. ketidakmampuan untuk terlibat
Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang.
5. perasaan tidak berdaya
Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.
6. pemujaan akan pengalaman
sebagian besar tindakan2 negatif anak muda dengan minumam keras, obat2an dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yagn keliru tentang pengalaman.

Masalah Pemuda dan Sosialisasi dalam kehidupan nyata.
1. Tawuran


Analisis:
Pada gambar diatas jelas terlihat dan kita akan tau masalah apa yang diperbuat oleh pemuda di Indonesia, tawuran memang sudah tak asing lagi didengar oleh telinga warga Indonesia terutama ditelinga kalangan pelajar, tentu tawuran sangat berdampak negatif pada generasi penerus Indonesia, selain koban berjatuhan tawuran juga bisa membuat emosional para generasi penerus bangsa menjadi tidak stabil, selain itu juga membuat orang tua mereka khawatir dan dampaknya kepada mereka sendiri yang mungkin setelah mereka tawuran di tangkap pihak berwajib dan orangtua nya tau mereka pasti tidak akan diberi kepercayaan oleh orangtua mereka, 
Solusi agar tawuran tidak terus menerus dilakukan adalah kembali ke diri kita sendiri saja yakni dengan Bekali diri dengan pengetahuan agama sebanyak-banyaknya, dengan itu kita jadi lebih banyak tau soal aturan yang seharusnya kita patuhi, kedua dengan Mengikuti kegiatan tambahan di sekolah pastinya kegiatan yang dilakukan harus yang positif karna dengan melakukan kegiatan yang positif disekolah kita pasti akan bergaul dengan orang yang baik pula, selain itu kita juga Jangan mudah terprovokasi dengan gampang percaya dengan yang dikatakan orang lain, karna itu belum tentu kebenarannya, dan yang paling penting adalah Pengawasan orang Tua ini sangat berpengaruh sekali karena orangtua adalah guru yang paling utama untuk setiap manusia.
2, Generasi yang menggelandang

Analisis:
Pada gambar diatas terlihat dua anak yang menggelandang atau dalam artian kata lain mereka yang kurang beruntung dibanding kita, sebagai generasi penerus bangsa mereka seharusnya bukan mencari uang untuk mereka makan, tapi diusia mereka, mereka seharusnya bersekolah, salah satu hal yang menyebabkan ini adalah kemiskinan, yang kita semua tau bahwa di Indonesia semakin miskin seseorang maka dia makin tidak dihargai oleh orang lain.
Hall dan Midgley (2004), menyatakan kemiskinan dapat didefenisikan sebagai kondisi  deprivasi materi dan sosial yang menyebabkan individu hidup di bawah standar kehidupan yang layak, atau kondisi  di mana individu mengalami deprivasi relatif dibandingkan dengan individu yang lainnya dalam masyarakat. Juga, kemiskinan didefenisikan sebagai  ketidaksamaan  kesempatan untuk mengakumulasikan basis kekuasaan sosial (Friedmann, 1979).
Gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum. Sedangkan, pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di muka umum dengan pelbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain. (Anon., 1980). Humaidi, (2003) menyatakan bahwa gelandangan berasal dari kata gelandang yang berarti selalu mengembara, atau berkelana (lelana).

Solusi atas masalah ini ada pada pemerintah, pemerintah seharusnya tidak hanya menggratiskan sekolahnya saja tapi dengan fasilitas nya juga, dan fasilitas nya itupun harus di beri kepada orang yang tepat bukan malah di beri kepada orang yang bukan seharusnya.

Sabtu, 17 Desember 2016

Motivasi

         Hallo semua, sama seperti post-an saya sebelumnya, masih berhubungan dengan , tugas Ilmu Sosial Dasar tentunya, hanya kali ini post-an nya kearah motivasi, berbicara tentang motivasi saya, sangat erat kaitannya dengan kata-kata yang selalu saya lontarkan kepada teman saya bila ditanya soal motivasi, saya pasti menjawab 'terus berjuang sampai menang' kata-kata itu selalu saya ingat meski mungkin banyak orang yang memandang saya tidak seperti itu
         Motivator favorit saya sendiri adalah Ir. Soekarno siapa sih yang gak tau beliau? seorang presiden pertama Indonesia yang sangat terkenal dengan ketampanan, dan wibawanya yang luar biasa, beliau adalah salah satu motivator favorit saya.
         Motivasi saya masuk perguruan tinggi adalah untuk menuntut ilmu dan menambah wawasan selain itu saya juga ingin membuktikan kepada semua orang bahwa saya bisa menjadi mahasiswa yang baik dan bertanggung jawab tentunya tidak mengecewakan kedua orang tua saya yang telah merawat dan membiayai selama saya bersekolah, dan juga saya ingin supaya saya tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain karna zaman sekarang adalah zaman dimana orang yang tidak bersekolah pasti dipandang remeh oleh orang lain sekalipun orang yang tidak bersekolah lebih pintar dari orang yang bersekolah, namun jika pintar saja untuk apa jika tidak dikembangkan? Dan maka dari itu saya bermotivasi supaya saya bisa bersekolah setinggi-tingginya selain saya dihargai oleh orang lain saya juga akan mendapat ilmu yang lebih banyak dari orang lain dan cita-cita saya pun akan jauh lebih gampang digapai.
       Tentunya dengan masuk perguruan tinggi wawasan saya akan bertambah, teman saya akan jauh lebih banyak dari orang yang tidak bersekolah, saya juga pasti akan lebih pandai bergaul untuk dimasyarakat nanti, karna menurut saya kepandaian kita bergaul adalah hal yang sangat penting di bandingkan dengan kepintaran sekalipun.
        Motivasi hidup saya adalah membanggakan kedua orang tua saya dengan cara memberikan yang terbaik yang saya bisa sebisa mungkin apa yang orang tua saya mau saya bisa menurutinya, dan tidak membuat mereka kecewa.

Pengantar Ilmu Sosial Dasar

         Hallo semua, Nama saya Anggia Garnita Rosandi saya kelas 1KA32 NPM 10116865 berkuliah di Universitas Gunadarma tepatnya di kampus K Karawaci mengambil jurusan Sistem Informasi. Pada post an kali ini saya memang tidak secara sengaja membuat karna di post-an saya kali ini saya diberi oleh salah satu Dosen saya di kampus yaitu Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar,
          Pertama-tama saya akan membahas apa itu mata kuliah ISD? apakah sama dengan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti di SMP atau SMA? mata kuliah ini adalah mata kuliah softskill yang mungkin setelah mendengarkan kata itu orang pasti langsung mengira mata kuliah ini bukan mata kuliah wajib, namun meski begitu menurut saya mata kuliah ini adalah mata kuliah yang wajib untuk dipelajari oleh siapapun.
         Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari/menelaah tentang masalah-masalah sosial di dalam sebuah masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia.  Jika kita berfikir pada Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar mungkin akan sangar erat kaitannya dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial namun Ilmu pengetahuan Sosial  lebih ke “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”, dari definisi nya pun sangat berbeda.
         Kesan pertama saya belajar Ilmu Sosial dasar adalah bosan, karna saya berfikir bahwa akan sama saja dengan mata pelajaran yang sudah 9 tahun saya pelajari yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial, selain itu saya juga tidak terlalu menyukai pelajaran yang terlalu banyak teori, tapi saya mencoba untuk selalu hadir supaya saya mendapat wawasan yang baru, dan setelah saya rasakan saat ini dengan saya hadirpun saya bisa mendapat pelajaran yang belum saya tau sebelumnya.
         Dalam Ilmu Sosial Dasar juga terlalu banyak teori dan pada kenyataannya teori itu tidak diterapkan oleh kebanyakan mahasiswa bahkan saya sendiri, tapi menurut saya belajar Ilmu Sosial Dasar itu sangat penting bukan hanya untuk dipelajari saja tapi juga dipraktekan pada kehidupan sehari-hari supaya kita bisa mengetahui mana yang baik dan buruk, jangan karna kita tidak menyukai sesuatu hal kita jadi menjauhinya.
          Perubahan yang saya dapatkan sebelum dan sesudah saya belajar Ilmu Sosial Dasar memang sedikit karna saya juga belum mempraktekan teori yang ada di dalamnya, walaupun seperti itu dengan saya mengikuti perkuliahan Ilmu Sosial Dasar saat ini perubahannya bisa saya rasakan.